Di tengah tantangan ketimpangan di Banten selatan, muncul sosok pemuda yang memilih jalur aksi nyata. Ia adalah Iman Setiawan, asal Malingping, Kabupaten Lebak, yang dikenal karena kesederhanaan dan kepedulian sosialnya. Meskipun belum berhasil meraih kursi legislatif pada Pemilu 2024, Iman kini mengukuhkan diri sebagai agen perubahan melalui gerakan Aksi Bersama.
Filosofi Kegagalan dan Kebutuhan Akan Ruang Partisipasi
Iman, yang lahir dari keluarga sederhana, membawa filosofi kuat: kepedulian tidak ditentukan oleh latar belakang. Setelah mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Kabupaten Lebak Dapil V, ia memandang hasil pemilu sebagai pengalaman berharga, bukan kegagalan. Baginya, langkah itu penting untuk menumbuhkan kesadaran politik dan berpikir kritis di kalangan generasi muda daerahnya.
Ia menyoroti bahwa banyak potensi pemuda belum tersalurkan karena minimnya wadah berekspresi. Inilah yang mendorong tekadnya untuk hadir sebagai agen perubahan, seseorang yang ingin membangun masyarakat bermentalitas dan berkualitas, serta membenahi ketertinggalan pendidikan, fasilitas kesehatan, dan akses informasi.
Aksi Bersama: Membangun Jembatan Fisik dan Gagasan
Kini, Iman aktif di Divisi Community Development Aksi Bersama, sebuah wadah yang diinisiasi Anies Baswedan. Peran ini menuntutnya turun langsung ke lapangan. Filosofi yang ia pegang teguh dalam Comdev sangat mendalam: "Kami tidak hanya membangun jembatan secara fisik, tapi juga menjembatani gagasan, ide, dan harapan masyarakat."
Aksi Bersama bagi Iman adalah wujud manfaat timbal balik. Bagi masyarakat, ini adalah bantuan infrastruktur yang konkret. Bagi Iman dan relawan lain, ini adalah kesempatan untuk menguatkan empati, mendapatkan pengalaman kepemimpinan, dan memenuhi hasrat kontribusi.
"Agen perubahan bukan sekadar mencapai cita-cita pribadi, tapi tentang kebermanfaatan bagi masyarakat luas. Saya ingin hadir sebagai pendobrak ketertinggalan, kesenjangan, dan ketimpangan sosial," tutup Iman penuh semangat.
