Bogor Youth Forum (BYF) kembali membuktikan diri sebagai komunitas pelopor edukasi kreatif. Dalam rangka mematangkan Program JARING V 2025 (Ngajar Jeung Ngabring), panitia baru saja menyelesaikan sosialisasi di Sukasari, Kota Bogor, dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Program yang akan berlangsung dari 16 November hingga 21 Desember 2025 ini membawa agenda utama yang sangat relevan: mengenalkan profesi kemanusiaan dan mitigasi bencana melalui kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pendidikan Bencana: Kebutuhan Mendesak Generasi Kini
Ketua Umum BYF, Riska Nur Halimah, menjelaskan bahwa inovasi JARING V tahun ini berfokus pada kesiapsiagaan bencana. "Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya tentang sejarah atau budaya, tetapi juga tentang pentingnya tanggap bencana," jelas Riska. Kunjungan ke BPBD ini dirancang agar anak-anak Sukasari mendapatkan pemahaman interaktif mengenai jenis bencana, tanda bahaya, dan langkah penyelamatan yang tepat.
Langkah BYF ini sangat penting. Di tengah tingginya risiko bencana di Indonesia, studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (2025) menggarisbawahi bahwa pendidikan kesiapsiagaan melalui praktik jauh lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri remaja saat menghadapi situasi darurat.
BYF berupaya memberikan 'upgrade skill' penting yang melampaui kurikulum sekolah formal.
Dukungan Warga dan Semangat Kontribusi Komunitas
Sosialisasi yang dilakukan panitia di Jl. Sukasari 03, RW 06, Kecamatan Bogor Timur, disambut hangat. Ketua Jaring V 2025, Lidya Gultom, menyampaikan bahwa dukungan penuh dari pihak kelurahan, RT, RW, hingga tokoh masyarakat menjadi energi tambahan bagi timnya.
Panitia kini tengah menyiapkan semua kebutuhan, mulai dari peralatan belajar hingga konsumsi. Dengan semangat ini, BYF optimistis pelaksanaan JARING V 2025 akan berjalan lancar dan menjadi momentum edukatif yang berkesan bagi anak-anak Sukasari, mencetak generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga siaga.